Pasti bloggeristic nggak asing sama ini film. Yup, ini adalah salah satu
film yang saya tunggu-tunggu kehadirannya di tahun ini. Dan akhirnya, keturutan
juga nonton. Kebetulan juga tanggal nontonnya pas pemilu legislatif lagi. Tapi
pada akhirnya rasa penasaran saya terhapuskan.
Bertempat di Royal 21 Royal Plaza Surabaya. Film ini adalah sequel dari
The Raid : Redemption atau yang biasa dikenal The Raid 1. Film ini bergenre
Action Crime Thriller. Dan film ini tidak dianjurkan bagi mereka yang takut
melihat darah, gangguan jantung, anak-anak dibawah umur, dan ibu hamil. Tapi
saya menaruh apresiasi yang tinggi pada film ini. Karena ini adalah salah satu
film Indonesia yang bondo, keren, dan
diputar di bioskop luar negeri. WOW.. Dan seperti biasa, setelah nonton. Saya
ingin sedikit bercerita tentang film ini.
- The Raid 2 lebih bagus dari film pertamanya The Raid (Redemption). Karena tak hanya adegan bela diri pencak silat yang lebih sadis, tapi banyak intrik cerita yang membuat penonton berfikir dan penasaran. Berbeda dengan The Raid 1 yang inti ceritanya naik gedung, tawuran dan selesai.
- Dalam film ini juga ada Yayan Ruhian. Atau yang pada film pertama ia berperan sebagai Mad Dog. Tapi di film ini ia berperan sebagai Prakoso. Mantan anak buah Bangun. Nah, komentar saya. Janganlah Yayan Ruhian masuk lagi. Karena ia sudah menjadi roh tokoh dari Mad Dog. Kalau ia masuk lagi penonton nanti malah mengira “loh kok mad dog hidup lagi ?”. Jadi menurut saya, biarlah seorang tokoh dalam film bersequel itu tetap 1 ikon atau 1 orang.
- Ada salah satu adegan, dimana suasananya saat itu menggambarkan sedang bersalju. Yang saya tanyakan, sejak kapan Jakarta bersalju coy ? Cobalah kalo buat suasana itu yang masuk akal. Jakarta kok bersalju, Jakarta itu terkenal banjir. Kenapa gak dibuat suasananya banjir aja ? Kan lebih masuk akal.
- Sutradara, Editor, Sinematografi, dan kru lainnya masih menggunakan produk impor, alias tidak dikerjakan oleh putra-putri bangsa indonesia. Itu yang membuat rasa bangga saya sedikit memudar. Alangkah luar biasanya film ini jika dikerjakan oleh 100% putra-putri bangsa indonesia. Mungkin akan menjadi film yang diakui & dibanggakan diluar negeri bukan ?
- Overall film ini bagus. Dengan efek-efek darah yang lebih nyata. Dengan variasi peralatan bela diri yang bermacam-macam. Tentunya membuat film ini masuk nominasi film terbaik tahun 2014 versi uniqlimited.blogspot.com.
Sekian resensi film kali ini, maju terus perfilman Indonesia..!!
0 komentar